Translate

Selasa, 09 September 2014

Mungkin ada, mungkin masih.

"If I'm not there now, physically, I'm always before you, come what may."
            - Ingenue (Atoms For Peace)

Kenapa ya? Rasanya gue nggak punya banyak hal untuk dilakukan akhir-akhir ini.

Hahaha. Bohong sih, banyak kewajiban yang gue tunda padahal seharusnya diselesaikan.
Tapi ya, tau lah. Procrastination is bliss.

Gue punya banyak hal, yang berputar di kepala ini, menunggu untuk dikeluarkan sebelum keluar tanpa sengaja.

Kepala ini mirip komedi putar, semuanya ecstatic, ada musik yang sahut-sahutan bersama suara ceria anak-anak kecil yang rusuh.

Atau bisa juga mirip suara stasiun. Kereta api baru datang, tapi sebentar pergi. Orang-orang saling sapa dan bercengkrama untuk terakhir kali sampai entah kapan bertemu lagi, lalu pisah.

Semua sibuk di otak ini. Bahkan realitas, memori, khayalan, ekspektasi; sudah semakin membaur dan sulit untuk dipilah untuk dikenali.

Oh, mungkin yang harus pertama kali gue tulis adalah alasan kenapa gue pasang kalimat di awal tadi ya.

Karena...

Well, sedikit melankolis dan menjijikkan, mungkin.

Di salinan kalimat dari lagu itu tersimpan rasa, juga ekspektasi.

Mungkin benar, masih, entah sampai kapan.

Physically, gue nggak bisa ada di sekitar lo, tapi mungkin masih.

Mungkin.

Dan,

Gue sendiri kurang yakin bilang, unsur penyemangat penuh harapan itu masih ada, mungkin secuil. Atau bahkan tidak sama sekali.

Dulu, masih mungkin gue ada.

Dan gue baru menemukan, bahwa,

"You can't just show up when you just messed up."

Mungkin lo sama.

You can't stand me, so you left.

Even though I'm the one who messed up.

Dan mungkin ketika,

Lo meniup semua biji dandelion, semuanya terbang jauh lalu lenyap.

Mungkin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar