Hari itu, matanya sendu sekali. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kali ini hatinya terasa sangat perih. Walau tanpa bicara, aku dapat merasakan itu dari tatapan kosong kedua matanya. Semua kepiluan yang ia rasakan, berhasil terpancar melalui tatapan. Karena mata.. adalah jendela hati.
Dengan mata yang sendu, ia tetap mencoba mencari satu hal yang baru. Tanpa henti ia membuka lembaran demi lembaran, dari tumpukan buku pengetahuan. Dia mengerti bahwa buku akan membawanya mengenal dunia. Dunia yang awalnya terasa sangat luas tanpa ujung, dapat berubah menjadi sekecil bola kelereng, hanya karena sebuah buku. Seperti kata orang, buku adalah jendela dunia.
Ibarat kata, buku dan sepasang mata memiliki kesamaan. Kedua hal tersebut dapat membantu kita, melihat segala sesuatu yang belum tentu dapat kita lihat secara nyata.