Translate

Senin, 19 Agustus 2013

Penjaga pintu

Menanti, selalu menanti apakah harapan nya itu yang muncul dibalik pintu yang ia buka. Namun mungkin lebih sering kekecewaan yang didapat. Karena harapan terlalu tinggi dan terlalu kerap memikirkan harapan itu.
Menyambut, bahagia harapannya telah tiba. Tersenyum padanya. Berangan terlalu tinggi. Dan terjatuh kembali saat harapan itu tak sesuai harapannya. 
Menerima, menerima semua perlakuan harapannya dengan rendah diri, merasa tak pantas. Ya, ia hanya penjaga pintu. Tertunduk kagum, bahagia, takut. Dan berujung kekecewaan pada dirinya sendiri.
Menutup, merelakan dan hanya berteriak dalam bisu pada punggung harapan yang entah kapan ia kembali. Hanya doa yang tercurah dalam penantian harapannya. Dan penjaga pintu tetap menjadi penjaga pintu untuk menanti harapan menjemputnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar