Translate

Jumat, 23 Agustus 2013

Roti gandum dan segelas kopi

Seperti biasa kita berbincang santai di salah satu sudut piazza ditemani roti gandum dan espresso kesukaan kita. Kita menyaksikan orang-orang berlalu lalang dan berkomentar jahil tentang tingkah mereka. Kita merasakan hembus angin malam dari salah satu sudut kota untuk melarikan diri dari kepenatan dan tanggung jawab. Kita berbincang dan menumpahkan keluh kesah. Mencari pembenaran atas apa yang kita lakukan untuk menghadapi dunia. Ya, kita memang cocok. Pembicaraan kita selalu bersambut dan berlanjut dengan nyamannya. Namun kenyamanan yang kita rasakan tak lantas menjadikanmu pantas bertanya dengan siapa aku pergi, di mana aku saat kau membutuhkan teman bicara, juga apa yang aku lakukan saat ini. Roti gandum dan segelas kopi memang tepat untuk menunda rasa lapar dan membawa pikiran kita pergi jauh dari kepenatan, tapi bukan paduan yang pas untuk kujadikan menu makan malam setiap hari. Itulah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar